Minggu, 21 Maret 2010

STABILITAS KAPAL

STABILITAS KAPAL
Stabilitas kapal adalah kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring kekiri atau kekanan, demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali.
Salah satu penyebab kecelakaan kapal di laut ,baik yang terjadi di laut lepas maupun ketika di pelabuhan, adalah peranan dari para awak kapal yang tidak memperhatikan perhitungan stabilitas kapalnya sehingga dapat mengganggu kesetimbangan secara umum yang akibatnya dapat menbyebabkan kecelakaan fatal seperti kapal tidak dapat dikendalaikan, kehilangan kesetimbangan dan bahkan tenggelam yang pada akhirnya dapat merugikan harta benda, kapal, nyawa manusia bahkan dirinya sendiri. Sedemikian pentingnya pengetahuan menghitung stabilitas kapal untuk keselamatan pelayaran, maka setiap awak kapal yang bersangkutan bahkan calon awak kapal harus dibekali dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kondisi stabilitas kapalnya sehingga keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat dicapai.

Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan G pada posisi tetap sementara B dan M berpindah kalau kapal miring.
Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas kapal yaitu
G adalah titik pusat gravitasi kapal
B adalah titik pusat apung kapal
M adalah metacenter kapal

A bilge keel
Ada beberapa perangkat yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas kapal yaitu:
Sirip lambung
Sirip lunas atau disebut juga sebagai Bilge keel berfungsi untuk meningkatkan friksi melintang kapal sehingga lebih sulit untuk terbalik. Biasanya digunakan pada kapal dengan bentuk lambung V.
Tangki penyeimbang
Merupakan tangki yang berfungsi menstabilkan posisi kapal dengan mengalirkan air balast dari kiri ke kanan kalau kapal miring kekiri dan sebalikanya kalau miring kekanan.
Sirip stabiliser
Sirip stabiliser merupakan sirip di lunas kapal yang dapat menyesuaikan posisinya pada saat kapal oleng

Kamis, 11 Maret 2010

PENANGANAN DAN PENGATURAN MUATAN

penanganan dan pengaturan muatan

angkutan laut masih diperlukan dan lebih menguntungkan dibandingkan angkutan lain alasanya:
1. Diangkut dalam jumlah banyak
2. Lebih ekonomis
3. Jangkauan lebih luas
4. Door to door service

Tiga kelompok yang berperan dalam angkutan laut :
1. shipper (pengirim)
2. Carrier (pengangkut)
3. consignue (penerima)

Carrier
Tanggung jawab carrier:
1. Nasional
Diatur dalam KUHD buku II
2. Internasional
Diatur dalam Hughes Rule dengan beberapa perubahannya

Jumat, 05 Maret 2010

TRANSPORTASI LAUT

TRANSPORTASI LAUT
transportasi merupakan system yang utuh,terdiri dari berbagai sub system yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.sub system ini meliputi jaringan pelayanan,infrastriktur dan fasilitas penunjang,sarana atau kendaraan/armada,peraturan dan pengaturan,operasional serta manusia sebagai pelaku maupun yang menikmati manfaat.sub system yang saling mempengaruhi satu sama laindidalam satu aturan tertentu sehingga tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri hakekat keterpaduan inilah yang dapat menciptakan efekti dan efisiensi dalam bentuk kegunaan waktu kegunaan tempat dan kegunaan wujud.dengan demikian transportasi yang merupakan sarana strategis dalam berbagai perspektif akan tercemin pada semakin lancarnya mobilitas baik orang maupun barang.transportasi juga berperan sebagai penunjang pendorong serta penggerak bagi pertumbuhan wilayah potensial tetapi belum berkembang